Oleh : Muhammad Habiburrahman (Anggota PMII Rayon Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Cabang Kota Bandung)
Ketika
mendengar kata feminisme
tentu saja yang terbesit di pikiran kita
membahas tentang wanita. Yang mana wanita merupakan selalu menjadi
pembahasan yang menarik bagi kaum laki-laki. Wanita juga merupakan suatu hal
yang penting bagi manusia sebagaimana Allah telah menciptakan manusia bukan
hanya Adam saja namun Allah ciptakan Hawa sebagai pasangannya diciptakannya
hawa merupakan tanda bahwasannya perempuan itu hadir sebagai pelengkap dan
penyempurna bagi laki-laki begitu juga sebaliknya laki-laki sebagai pelengkap
dan penyempurna bagi perempuan. Lalu bagaimana pandangan islam tentang
feminisme? Sebelum kita membahas lebih dalam alangkah lebih baiknya kita
mengetahui apa itu feminisme.
Feminisme
adalah gerakan yang menuntut hak-hak perempuan ,keadilan dan kesetaraan dalam
sosial,politik maupun ekonomi. Kaum wanita menginginkan kesetaraan dalam segala
aspek kegiatan. wanita selalu saja dinomor duakan oleh kaum laki-laki
(maskulin). Feminisme bukan berarti kaum perempuan melawan kaum laki-laki akan
tetapi mereka menuntut kesetaraan bahwasanya laki-laki dan perempuan itu tidak
ada perbedaan. Gerakan feminisme ini hadir dikarenakan kaum perempuan masih
banyak merasa ketertinggalan dalam segala aspek, seperti Pendidikan,bidang
sosial, keahlian dan ekonomi. Dahulu kaum perempuan hanya bisa dirumah saja,
mereka hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga, pelayan suami, mengurusin anak. Perempuan
dilarang bekerja atau beraktifitas diluar rumah mereka dilarang berpolitik ataupun
bekerja sebagaimana halnya kaum laki-laki. Maka dari itu mereka menuntut
kesataraan agar bisa bekerja layaknya seperti laki-laki bukan hanya untuk
mengurusin rumah saja.
Feminisme
dalam islam sudah dijelaskan jauh sebelum gerakan ini hadir dibarat. Islam
telah lebih dahulu memuliakan wanita . tentang memuliakan wanita telah dibahas
dalam Al-Quran dan Hadits. Islam juga menyamakan derajat antara laki-laki dan
perempuan yang membedakan mereka adalah kadar ketaqwaan mereka. Dahulu di zaman
jahiliyah bahwasaanya memiliki anak perempuan merupakan sebuah aib. Orang
jahiliyah dengan kejam mengubur hidup hidup anak perempuan mereka dikarenakan
mereka malu Ketika memiliki anak perempuan. Namun Ketika islam hadir menyamakan
hak dan kewajiban wanita serta mengambilakan wanita kepada fitrahnya,
menghormati wanita sebagaimana mestinya.
Adapun
ayat Al Quran yang membahas bahwasannya yang membedakan laki-laki dan perempuan
hanyalah ketaqwaan mereka disurah (Al-hujurat :13)
Hai
manusia,sesungguhnya kami menciptakan kamu
dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa bangsa dan bersuku suku supaya kamu saling kenal mengenal
sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang
yang paling bertaqwa diantara kamu. sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi
maha mengenal.
Banyak
dari kalangan yang menentang islam mereka mengatakan bahwasannya islam
meletakan wanita di no dua. mereka menganggap islam mengintimadasi wanita
,merampas hak hak wanita. Padahal islam telah memuliakan wanita rasul
mengatakan hingga tiga kali untuk menghormati ibu baru satu kali untuk ayah.
Namun ada beberapa hal tugas yang hanya bisa dilakukan oleh kaum laki-laki ada
beberapa hal yang hanya bisa dilakukan oleh wanita. Seperti laki-laki sebagai
kepala keluarga yang bertanggung jawab atas seluruh keluarganya Dan perempuan
sebagai ibu rumah tangga. Akan tetapi bukan berarti urasan rumah tangga
diserahkan seluruhnya kepada wanita ada beberapa bagian yang laki-laki
kerjakan. Kesetaraan dalam islam bukan berarti semua yang dilakukan laki-laki
bisa dilakukan oleh perempuan begitu juga sebaliknya.
Jadi
kesimpulannya gerakan feminisme persamaan hak antara laki-laki dan perempuan
sejalan dengan konsep persamaan hak di dalam islam. Bahkan islam jauh lebih
dahulu memuliakan wanita. Adapun anggapan masyarakat yang merendahkan wanita
dan menganggap wanita sebagai masyarakat kelas dua itu merupakan pengaruh dari
kebudayaan dari masyarakat tertentu. Bukan dari islam.
0 Komentar