Ticker

6/recent/ticker-posts

Opini Mengenai Hijab dan Jilbab

Sempat trending di Twitter mengenai pernyataan Sinta Nuriyah, istri Presiden RI ke-4 Gus Dur bahwa jilbab tak wajib bagi perempuan Muslim. Aku tertarik untuk beropini mengenai jilbab.

Sinta Nuriyah: Jilbab Tak Wajib Bagi Perempuan Muslim Setiap ayat Al-Quran yg diturunkan memiliki latar belakang atau asbabun nuzul, termasuk masalah jilbab dalam surah Al-Ahzab ayat 59.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِيُّ قُل لِّأَزۡوَٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ يُدۡنِينَ عَلَيۡهِنَّ مِن جَلَٰبِيبِهِنَّۚ ذَٰلِكَ أَدۡنَىٰٓ أَن يُعۡرَفۡنَ فَلَا يُؤۡذَيۡنَۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورٗا رَّحِيمٗا

Artinya, “Wahai Nabi, katakanlah terhadap istri-istrimu, anak-anakmu, dan istri-istri orang-orang yang beriman (agar) mereka mengulurkan jalaabib mereka. Demikian itu, supaya mereka lebih mudah dikenal dan tidak disakiti. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Imam As-Suyuthi dalam kitabnya Lubabun Nuqul fi Asbabin Nuzul menyebutkan bahwa penyebab turunnya ayat di atas adalah suatu ketika, istri Nabi keluar karena suatu keperluan. Dahulu menggunakan kain penutup kepala belum begitu populer. Kemudian ternyata ada sekelompok orang nakal yang mengganggu mereka. Mereka yang digoda itu mengadu ke Rasulullah. Melalui turunnya ayat ini, maka mereka diperintahkan untuk menutupi kepala hingga dada agar mudah dikenal, serta terhindar dari gangguan laki-laki yang nakal. Selain itu, perempuan yang merdeka ditandai dengan jilbab, sedangkan budak perempuan dengan kepala terbuka.

Dilihat dari asbabun nuzul, Allah menganjurkan kepada perempuan merdeka untuk menutup auratnya dengan menggunakan jilbab agar tidak diganggu. Aku setuju dengan pernyataan bu Sinta Nuriyah. Karena secara kontekstual, mengulurkan jalaabib adalah sebuah anjuran bukan kewajiban.

Di jaman sekarang perbudakan sudah tidak ada, namun kejahatan terhadap perempuan masih ada. Yang perlu dilakukan adalah menggunakan hijab.

Menurutku hijab bukanlah soal menutupi bagian tubuh tertentu, tapi melindungi diri dan mengendalikan diri kita dari berbuat buruk, jahat, menyakiti dan membahayakan orang lain. Karena mustahil untuk mengendalikan seseorang agar tidak berbuat jahat meskipun tubuh telah ditutupi dengan jilbab. Jilbab itu sendiri jika dilihat dari asbabun nuzul adalah agar bisa membedakan mana perempuan merdeka dan budak, dan mencegah saja. Sebenarnya yang perlu di hijab itu para pelaku kejahatan.

Begitulah opiniku mengenai hijab dan jilbab yang trending oleh bu Sinta Nuriyah. Kritik, saran dan koreksi akan aku terima dengan senang hati agar kita bisa sama-sama belajar dari berbagai sudut pandang.

Aku sendiri menggunakan jilbab karena faktor budaya, didikan orangtua agar berpakaian sopan, mencegah sinar matahari dan debu mengenai kulitku secara langsung, dan tentu saja, nyaman.

Thanks yang udah baca

Sumber:

https://islam.nu.or.id/post/read/82291/ini-perbedaan-istilah-jilbab-dan-hijab-dalam-syariat

By Alya
Kader PMII Adab dan Humaniora
Komisariat UIN Sunan Gunung Djati
Cabang Kota Bandung

Posting Komentar

0 Komentar