Sempat trending di Twitter mengenai pernyataan
Sinta Nuriyah, istri Presiden RI ke-4 Gus Dur bahwa jilbab tak wajib bagi
perempuan Muslim. Aku tertarik untuk beropini mengenai jilbab.
Sinta Nuriyah: Jilbab Tak Wajib Bagi Perempuan
Muslim Setiap ayat Al-Quran yg diturunkan memiliki latar belakang atau
asbabun nuzul, termasuk masalah jilbab dalam surah Al-Ahzab ayat 59.
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلنَّبِيُّ قُل لِّأَزۡوَٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ يُدۡنِينَ عَلَيۡهِنَّ
مِن جَلَٰبِيبِهِنَّۚ ذَٰلِكَ أَدۡنَىٰٓ أَن يُعۡرَفۡنَ فَلَا يُؤۡذَيۡنَۗ وَكَانَ
ٱللَّهُ غَفُورٗا رَّحِيمٗا
Artinya, “Wahai Nabi, katakanlah terhadap
istri-istrimu, anak-anakmu, dan istri-istri orang-orang yang beriman (agar)
mereka mengulurkan jalaabib mereka. Demikian itu, supaya mereka lebih mudah
dikenal dan tidak disakiti. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Imam As-Suyuthi dalam kitabnya Lubabun Nuqul fi
Asbabin Nuzul menyebutkan bahwa penyebab turunnya ayat di atas adalah suatu
ketika, istri Nabi keluar karena suatu keperluan. Dahulu menggunakan kain
penutup kepala belum begitu populer. Kemudian ternyata ada sekelompok orang
nakal yang mengganggu mereka. Mereka yang digoda itu mengadu ke Rasulullah.
Melalui turunnya ayat ini, maka mereka diperintahkan untuk menutupi kepala
hingga dada agar mudah dikenal, serta terhindar dari gangguan laki-laki yang
nakal. Selain itu, perempuan yang merdeka ditandai dengan jilbab, sedangkan
budak perempuan dengan kepala terbuka.
Dilihat dari asbabun nuzul, Allah menganjurkan
kepada perempuan merdeka untuk menutup auratnya dengan menggunakan jilbab agar
tidak diganggu. Aku setuju dengan pernyataan bu Sinta Nuriyah. Karena secara
kontekstual, mengulurkan jalaabib adalah sebuah anjuran bukan kewajiban.
Di jaman sekarang perbudakan sudah tidak ada,
namun kejahatan terhadap perempuan masih ada. Yang perlu dilakukan adalah
menggunakan hijab.
Menurutku hijab bukanlah soal menutupi bagian
tubuh tertentu, tapi melindungi diri dan mengendalikan diri kita dari berbuat
buruk, jahat, menyakiti dan membahayakan orang lain. Karena mustahil untuk
mengendalikan seseorang agar tidak berbuat jahat meskipun tubuh telah ditutupi
dengan jilbab. Jilbab itu sendiri jika dilihat dari asbabun nuzul adalah agar
bisa membedakan mana perempuan merdeka dan budak, dan mencegah saja. Sebenarnya
yang perlu di hijab itu para pelaku kejahatan.
Begitulah opiniku mengenai hijab dan jilbab yang
trending oleh bu Sinta Nuriyah. Kritik, saran dan koreksi akan aku terima
dengan senang hati agar kita bisa sama-sama belajar dari berbagai sudut pandang.
Aku sendiri menggunakan jilbab karena faktor
budaya, didikan orangtua agar berpakaian sopan, mencegah sinar matahari dan
debu mengenai kulitku secara langsung, dan tentu saja, nyaman.
Thanks yang udah baca
Sumber:
https://islam.nu.or.id/post/read/82291/ini-perbedaan-istilah-jilbab-dan-hijab-dalam-syariat
By AlyaKader PMII Adab dan Humaniora
Komisariat UIN Sunan Gunung Djati
Cabang Kota Bandung
0 Komentar