Ticker

6/recent/ticker-posts

Saban


Saban
Oleh: Fakhri A'ung

diam menunggu
pun dengan daun
yang kering lalu terbelah mencalit tanah tandus
meraih tujuan, mencicip got kotor
toples antik, mengincit pecah
seperti penjara bagi cakcak ngapung, bukan?

Eh Sang Kodok
engkau elok berjinggat tanpa beban
atau kami yang seekor lalat melihatmu begitu?
atau dia seekor ular adem ayem ingin memelukmu?

Wahai Tukang Bajigur
berapa uang yang engkau dapat?
sampai bisa mengenyangkan perut seorang lapar?

Hoho burung cemara
kemana nyanyian merdu yang selalu engkau lantunkan?
apakah tak ada tempat untuk kau singgahi lagi
atau hanya batin yang tersakiti?

malam pun tiba kini rintih seorang bayi terbangun dari tidurnya
mengganggu semua yang mendengarkan
memarahi namun tak sanggup
mukan sebuah parasit obligat
mengapa engkau hanya diam dan menyaksikan
Sampah memang

Dewana, dawala
sampai jumpa suatau hari nanti
aku ingin memeluk angin yang selalu menyentuh sensitifku setiap saat
bulu kudukku bersaksi
Tiada lebih perhatian selain engkau


Bandung, 14 Okt '20

Posting Komentar

0 Komentar